Tugas indivdu
Mk. Psikologi
Pembelajaran
PSIKOLOGI
PEMBELAJARAN
IRMAYANI
1125040006
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Psikologi sebagai suatu displin ilmu yangsangat
dibutuhkan oleh dunia pendidikan, baik institusi pendidikan formal maupun non
formal. Pengetahuan tentang psikologi sangat dipelukan oleh pihak guru atau
instruktur sebagai pendidik, pengajar, pelati, pembingbing dan pengasuh dalam
memahami karakteristik kognitf, afektif, dan pskomotorik secara integral.
Pemahaman aspek psikologis peserta didik oleh pihak guru atau instruktur di
institusi pendidikan memiliki kontribusi yang sangat berarti dalam
membelajarkan perta didik sesuai dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi , dan
kebutuhan peserta didik sehingga proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung
secara optimal dan maksimal.
B. Rumusan
masalah
Untuk
mencapai prestasi belajar yang tinggi dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Berawal dari faktor internal dan faktor eksternal yang tidak memadai
di lingkungan siswa, kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Jelaskan
pengertian psikologi dan ruang lingkup psikologi pendidikan?
2. Apa
saja gejala aktivitas umum jiwa manusia yang perlu diketahui oleh calon guru?
3. Sebutkan
teori belajar dalam pendidikan?
4. Apa
perbedaan mengajar dan mendidik?
5. Bagaimana
cara manajemen kelas berbasis psikologi pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui
pengertian psikologi dan ruang lingkup psikologi pendidikan?
2. Mengetahui
gejala aktivitas umum jiwa manusia yang perlu diketahui oleh calon guru?
3. Menegtahui
apa saja teori belajar dalam pendidikan?
4. Mengetahui
pebedaan mengajar dan mendidik?
5. Mengetahui
cara manajemen kelas berbasis psikologi pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
dan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
1. Pengertian
psikologi
Secara harfiah atau etismologis, psikologi
berasal ari kata “psyche” yang berati jiwa dan “logos” yang berati ilmu. Oleh
sebab itu psikologi mengandung makna yaitu ilmu jiwa atau ilmu pengetahuan yang
mempelajari jiwa manusia melalui gejala-gejalanya, aktivitas-aktivtasnya atau
perilaku manusia. Kajian tentang kejiwaan manusia telah dilakukan sejak lama
akan tetapi masi dalam lingkup kajian filsafat dan psikologi sebagai ilmu yang
berdiri sendiri dimualai sejak W. wund membuka laboratorium psikologi yang
pertama pada tahun 1879 di Leipziq (Dirgagunarsa, 1978:12).
Psikologi
dapat dibedakan berdasarkan tujuan yaitu:
a) Psikologi
teoritis yang memilki tujan utama yaitu memahami secara ilmia murni untuk
menyusun suatu teori kepribadian, misalnya psikologi kepribadian atau teori
kepribadian, psikologi belajar dengan berbagai teori belajar.
b) Psikologi
praktis yang berkembang karena kebutuhan tertentu.
2. Ruang
Lingkup Kajian Psikologi Pendidikan
Soerjabrata (1974:6-13) mengemukakan ruang
lingkup bidang kajian psikologi pendidikan dilihat dari segi situasi dan proses
pendidikan dengan anak didik sebagai pusatnya, yaitu kajian psikologi tentang
siswa dalam situasi pendidikan dalam peninjauan statis dan dinamis serta kajian
hal-hal yang erat kaitanya dengan situasi dan proses pendidikan kelas.
Dalam membahas ruang lingkup psikologi
pendidikan, maka secara tidak langsung kita juga membahas pusat perahatian dari
psikologi pendidikan sebagai disiplin ilmu yang merupakan bagian integral dan
psikologi umum. Suardirma (1988:6) mengemukakan bahwa ada tiga elemen yang
menjadi pusat perhatian oleh para ahli psikologi pend idikan dan para guru,
yaitu anak didik, proses belajar, dan situasi belajar. Ketiga elemn tersebut
saling berkaitan satu sama lain.
Peserta didik merupakan elemen terpenting
diantara elemen lainnya karena tanpa kehadiran peserta didik di kelas maka
suatu lembaga pendidikan tidak mungkin akan terjadi peristiwa belajar, karena
peserta didik merupakan objek dari proses pembelajaran.
Proses pembelajara sebagai elemen yang menjadi
pusat perhatian dari psikologi pendidikan, merupak elemen penentu keberhasilan
proses pendidikan. Melalui proses pembelajaran yang interaktif antara guru dan
peserta didik akan terjadi perubahan prilaku kepada peserta didik yang ditandai
dengan meningkatnya pengetahuan atas materi yang dipelajarinya.
Gejala lain dari terjadinya perubahan perilaku
pada peserta didik, yaitu peserta didik memperoleh keterampilan tertentu seperti
keterampilan dalam beribicara, berdiskusi, bergaul dan berteman. Bukan cuma itu
perubahan terhadap sikap pula meningkat.
Situasi belajar juga merupakan elemen penting
dimana situasi menunjukkan factor atau kondisi yang mempengaruhi siswa atau
proses pembeljaran. Untuk dapat menjadi guru yang profesioanal dalam mendidik
dan mengajar melalui proses pembelajaran, maka selain tiga elemen pokok yang
menjadinpusat psikologi pendidikan, kita juga harus memperhatikan dan menguasai
pengetahuan didakti metode pengajaran dan hal lain yang terkait dengan masalah
peserta didik. Misalnya pengetahuan tentang gejala aktivasi umum jiwa peserta
didik, kepribadian , dan bakat peserta didik.
B. Gejala
Aktivitas Umum Jiwa Manusia Yang Perlu Diketahui Oleh Calon Guru.
Sebagaimana diketahui bahwa secara psikologis
(ilmu jiwa) dan secara atonomis dan fisiologis-biologis dan sosiologis, peserta
didik sebagai bagian integral dari manusia pada umumnya, yang memiliki karakter
unik yang perlu dipahami oleh calon guru dan para guru. Berikut ini jenis-jenis
gejala aktivitas umum jiwa manusia yang perlu diketahui oleh calon guru yaitu:
1. Perhatian
peserta didik
Perhatian peserta didik dalam proses
pembelajaran di kelas diartikan sebagai pemusatan tenaga jiwa peserta didik
yang tertuju kepada sajian materi yang dijelaskan oleh guru. Perhatian belajar
yang dimiliki oleoh peserta didik dan manusia pada umumnya dibagi atas beberapa
macam, yaitu: perhatian insentif, perhatian spontan, perhatian sekehendak,
perhatian terpusat, perhatian terpencar dan perhatian campuran ( Manrihu
1989:18-19).
2.
Motivasi Belajar
Menurut Donald (Sardiman, 1990: 73) motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi
belajar yang dimiliki peserta didik memilki tiga fungsi, yaitu:
a. Mendorong
manusia untuk berbuat.
b. Menentukan
arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi
perbuatan yakni menentukan dan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagian tujuan tersebut (1990:84)
3.
Pikiran peserta didik
Berpikir merupakan kegiatan mental atau psikis
yang dilakukan oleh setiap orang pada saat mereka mengalami masalah yang harus
dipecahkan. Berpikir sebagai aktivitas mental memiliki tiga fungsi yaitu:
a) Bentuk
pengertian
b) Pembentukan
pendapat
c) Pembentukan
keputusan atau kesimpulan (La sulo 1990:28).
4.
Perasaan Peserta Didik
Perasaan ialah gejala psikis yang bersifat
subjektif yang umumnya berhubungan dengan fungsi mengenal dan dialami dalam
kualitas senang dan tidak senang dalam berbagai taraf. Perasaan ini terdiri
dari berbagai jenis, yaitu perasaan jasmaniah (perasaan tingkat rendah) yang
berupa perasaan indera dan perasaan vital.
5.
Sikap Belajar Peserta Didik
Sikap belajar ialah kecenderungan peserta didik
untuk bereaksi terhadap materi pelajaran di sekolah. Faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap belajar peserta didik tersbut ialah faktor kemampuan dan
faktor gaya mengajar guru dikelas.
6.
Ingatan Peserta Didik
Ingatan biasa didefenisikan sebagai kecakapan
untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan. Ingatan yang baik
memiliki beberapa ciri-ciri yaitu: cepat atau mudah mencamkan, setia,o teguh,
luas dalam penyimpan, dan siap untuk memproduksi kesan-kesan yang dicamkan
tanpa perubahan.
7.
Fantastic Peserta Didik
Fantasti ialah kesanggupan manusia untuk
membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tangapan-tanggapan yang
sudah ada dan tanggapan baru itu tidak harus sesuai dengan benda-benda yang ada
(Manrihu, 1989:24).
8.
Tanggapan Peserta Didik
Bigot (1950) mendefenisikan tanggapan sebagai
bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan.
Kohnstamn (1955) menegmukakan bahwa menanggapi tidak saja menghidupkan kembali apa yang telah
kita amati, tetapi juga mengantisipasi yang akan datang dan mewakili yang
sekarang.
Ada beberapa hal yang terkait dengan tanggapan
atau persepsi ialah: bayangan pengiring yaitu, bayangan yang tinggal setelah
kita melihat sesuatu, dan bayangan eidetic yaitu, bayangan yang sangat jelas
dan hidup sehingga mempunyai pengamatan (La sulo 1990:23).
9.
Minat Belajar Peserta Didik
Minat secara umum dapat diartikan sebagai rasa
tertarik yang ditunjukkan oleh individu kepada suatu objek, baik objek berupa
benda hidup maupun benda yang tidak hidup. Sedangkan minat belajar dapat
diartikan sebagai rasa tertarik yang ditunjukkan oleh peserta didik dalam
melakukan aktivitas belajar, baik di rumah, di sekolah, dan dimasyarakat.
10. Pengamatan
Belajar Peserta Didik
Pengamatan ialah suatu aktivitas jiwa untuk
mengenal diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita dengan melihat,
mendengar dan mencecapnya (Manrihu, 1989: 20).
11. Kepribadian
Peserta Didik
Kata kepribadian berasal dari personality dalam Bahasa Inggris yang
berarti tokoh dan kepribadian (Echols dan Shadly, 1990:426). Kepribadian
didefenisikan sebagai keseluruhan kualitas dari prilaku individu yang Nampak
dalam karakteristik kebiasaan berekspresi, berpikir, minat, sikap, cara-cara
bereaksi, dan pandangan hidup individu (woodworth dan Marquis 1974:118).
12. Inteligensi
dan Bakat
Intelegensi pada hakikatnya adalah kemampuan
manusia untuk berpikir, sedangkan bakat dapat didefenisikan sebagai potensi
bawaan yang dibawa seseorang sejak ia dilahirkan dan perkembangannya
dipengaruhi oleh lingkungan.
C. Teori
Belajar Dalam Pendidikan
Ada beberapa teori
dalam pembelajaran, yaitu:
1. Teori
Belajar Behaviorisme
2. Teori
Psikologi Kognitif
3. Teori
Belajar Humanisme.
4. Teori
Belajar Sosial
D. Pebedaan
Mengajar dan Mendidik
Pengertian mengajar pada hakikatnya ialah usaha
menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan berlangsungnya
proses belajar mengajar (Sardiman, 1990:47). Aktivitas belajar adalah aktivitas
yang dilakukan oleh siswa sedangkan aktivitas mengajar dilakukan oleh guru
sebagai pengajar dan pendidik kelas.
Perbedaan mengajar dan mendidik terletak pada
proses pembelajaran,yakni mengajar lebih cenderung megandung makna, yaitu
aktivitas mentransfer pengetauan atau IPTEKS yang dimiliki oleh guru kepada
peserta didik agar peserta mengetahui, memahami, dan menguasai IPTEKS sesuai
kemampuan yang dimiliki. Sedangkan mendidik ialah aktivitas mentransfer nilai,
norma, adat istiadat, dan etika kepada anak didik agar mereka menjadi manusia
yang mematuhi nilai, norma, dan etika yang berlaku di masyarakat, sehingga
menjadi peserta didik yang berpengetahuan dan memiliki sikap yang baik.
E. Manajemen
Kelas Berbasis Psikologi Pendidikan
1. Manajemen
kelas untuk pembinaan disiplin.
Manajemen klas mengandung pengertian, yaitu
proses pengelolaan kelas untuk menciptakan suasana dan kodisi kelas yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara efektif (Rachman, 1999:11).
Manajemen
kelas bertujuan untuk:
a) Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
b) Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran,
menyediakan dan mengatur fasilitas belajar serta perabot belajar yang mendukung
dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
interaksi siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta
sifat-sifat individunya (Dirjen. PUOD dan Dirjen. Dikdasmen, 1996).
2. Prinsip-prinsip
disiplin kelas sebagai wujud manajemen kelas yang berbasis psikologi
pendidikan.
Sikap
disiplin yang dilakukan oleh seseorang atau peserta didik, hakekatnya adalah
suatu tindakan untuk memenuhi nilai tertentu. Ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatiakan dalam disiplin:
a) Menggambarkan
prinsip pedagogic dan hubungan kemanusian dikelas.
b) Mengembangkan
budaya disiplin di kelas dan mengembangkan profesionalisme guru.
c) Merefleksi
tubuhnya kepercayaan dan control dari peserta didik.
d) Menumbuhkembangkan
kesungguhan untuk berbuat dan berinovasi dalam menegakkan budaya disiplin.
e) Menghidari
perasaaan tertetekan dan rasa terpaksa pada diri guru dan peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi mengandung makna yaitu ilmu jiwa atau
ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia melalui gejala-gejalanya,
aktivitas-aktivtasnya atau perilaku manusia. jenis-jenis gejala aktivitas umum
jiwa manusia yang perlu diketahui oleh calon guru yaitu: Perhatian peserta
didik, Motivasi belajar, Pikiran peserta didik, Perasaan peserta didik, Sikap
Belajar Peserta Didik, Ingatan peserta didik, Fantastic Peserta Didik, Tanggapan
peserta didik, Minat Belajar Peserta Didik, Pengamatan belajar peserta didik, Kepribadian
Peserta Didik, Inteligensi dan bakat dan Teori Belajar Dalam Pendidikan.
Ada beberapa teori
dalam pembelajaran, yaitu:
1. Teori
Belajar Behaviorisme
2. Teori
Psikologi Kognitif
3. Teori
Belajar Humanisme.
4. Teori
Belajar Sosial
Perbedaan mengajar dan mendidik terletak pada
proses pembelajaran. Manajemen klas mengandung pengertian, yaitu proses
pengelolaan kelas untuk menciptakan suasana dan kodisi kelas yang memungkinkan
siswa dapat belajar secara efektif (Rachman, 1999:11).
DAFTAR
PUSTAKA.
Hadis,
Abdul. Dan Nurhayati. Psikologi dalam
pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010
DAFTAR
PUSTAKA.
Hadis,
Abdul. Dan Nurhayati. Psikologi dalam
pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.
Djaali,
H. Psikologi pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara, 2013.
Suryabarrata,
Sumandi. Psikologi pendidikan. Jakarata-Rajawali
Pers, 2011