Selasa, 10 Juni 2014


hayyyyyyy, Terima Kasih yach telah kunjungi blog sayaaaa..

Sekilas Identitas saya:
Nama Lengkap : Irmayani
kalau dirumah di panggil imma, teman SMA panggilnya Irma Trus teman kuliah panggilnya Irma, Mussu, Mihoooo....
mmmmmm, ada" saja nama buat sayaaaa.
Pernah bersekolah di SMK negeri 1 Bungoro Pangkep.
Dan sekarang masih melanjutkan jenjang pendidikan di UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.



Senin, 09 Juni 2014

Makalah Psikologi Pembelajaran



Tugas indivdu
Mk. Psikologi Pembelajaran

PSIKOLOGI PEMBELAJARAN





IRMAYANI
1125040006

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014

BAB I
PENDAULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Psikologi sebagai suatu displin ilmu yangsangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan, baik institusi pendidikan formal maupun non formal. Pengetahuan tentang psikologi sangat dipelukan oleh pihak guru atau instruktur sebagai pendidik, pengajar, pelati, pembingbing dan pengasuh dalam memahami karakteristik kognitf, afektif, dan pskomotorik secara integral. Pemahaman aspek psikologis peserta didik oleh pihak guru atau instruktur di institusi pendidikan memiliki kontribusi yang sangat berarti dalam membelajarkan perta didik sesuai dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi , dan kebutuhan peserta didik sehingga proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung secara optimal dan maksimal.
B.       Rumusan masalah
Untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Berawal dari faktor internal dan faktor eksternal yang tidak memadai di lingkungan siswa, kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Jelaskan pengertian psikologi dan ruang lingkup psikologi pendidikan?
2.      Apa saja gejala aktivitas umum jiwa manusia yang perlu diketahui oleh calon guru?
3.      Sebutkan teori belajar dalam pendidikan?
4.      Apa perbedaan mengajar dan mendidik?
5.      Bagaimana cara manajemen kelas berbasis psikologi pendidikan?
C.       Tujuan
1.      Mengetahui pengertian psikologi dan ruang lingkup psikologi pendidikan?
2.      Mengetahui gejala aktivitas umum jiwa manusia yang perlu diketahui oleh calon guru?
3.      Menegtahui apa saja  teori belajar dalam pendidikan?
4.      Mengetahui pebedaan mengajar dan mendidik?
5.      Mengetahui cara manajemen kelas berbasis psikologi pendidikan?











BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
1.      Pengertian psikologi
Secara harfiah atau etismologis, psikologi berasal ari kata “psyche” yang berati jiwa dan “logos” yang berati ilmu. Oleh sebab itu psikologi mengandung makna yaitu ilmu jiwa atau ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia melalui gejala-gejalanya, aktivitas-aktivtasnya atau perilaku manusia. Kajian tentang kejiwaan manusia telah dilakukan sejak lama akan tetapi masi dalam lingkup kajian filsafat dan psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri dimualai sejak W. wund membuka laboratorium psikologi yang pertama pada tahun 1879 di Leipziq (Dirgagunarsa, 1978:12).
Psikologi dapat dibedakan berdasarkan tujuan yaitu:
a)      Psikologi teoritis yang memilki tujan utama yaitu memahami secara ilmia murni untuk menyusun suatu teori kepribadian, misalnya psikologi kepribadian atau teori kepribadian, psikologi belajar dengan berbagai teori belajar.
b)      Psikologi praktis yang berkembang karena kebutuhan tertentu.
2.      Ruang Lingkup Kajian Psikologi Pendidikan
Soerjabrata (1974:6-13) mengemukakan ruang lingkup bidang kajian psikologi pendidikan dilihat dari segi situasi dan proses pendidikan dengan anak didik sebagai pusatnya, yaitu kajian psikologi tentang siswa dalam situasi pendidikan dalam peninjauan statis dan dinamis serta kajian hal-hal yang erat kaitanya dengan situasi dan proses pendidikan kelas.
Dalam membahas ruang lingkup psikologi pendidikan, maka secara tidak langsung kita juga membahas pusat perahatian dari psikologi pendidikan sebagai disiplin ilmu yang merupakan bagian integral dan psikologi umum. Suardirma (1988:6) mengemukakan bahwa ada tiga elemen yang menjadi pusat perhatian oleh para ahli psikologi pend idikan dan para guru, yaitu anak didik, proses belajar, dan situasi belajar. Ketiga elemn tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Peserta didik merupakan elemen terpenting diantara elemen lainnya karena tanpa kehadiran peserta didik di kelas maka suatu lembaga pendidikan tidak mungkin akan terjadi peristiwa belajar, karena peserta didik merupakan objek dari proses pembelajaran.
Proses pembelajara sebagai elemen yang menjadi pusat perhatian dari psikologi pendidikan, merupak elemen penentu keberhasilan proses pendidikan. Melalui proses pembelajaran yang interaktif antara guru dan peserta didik akan terjadi perubahan prilaku kepada peserta didik yang ditandai dengan meningkatnya pengetahuan atas materi yang dipelajarinya.
Gejala lain dari terjadinya perubahan perilaku pada peserta didik, yaitu peserta didik memperoleh keterampilan tertentu seperti keterampilan dalam beribicara, berdiskusi, bergaul dan berteman. Bukan cuma itu perubahan terhadap sikap pula meningkat.
Situasi belajar juga merupakan elemen penting dimana situasi menunjukkan factor atau kondisi yang mempengaruhi siswa atau proses pembeljaran. Untuk dapat menjadi guru yang profesioanal dalam mendidik dan mengajar melalui proses pembelajaran, maka selain tiga elemen pokok yang menjadinpusat psikologi pendidikan, kita juga harus memperhatikan dan menguasai pengetahuan didakti metode pengajaran dan hal lain yang terkait dengan masalah peserta didik. Misalnya pengetahuan tentang gejala aktivasi umum jiwa peserta didik, kepribadian , dan bakat peserta didik.
B.     Gejala Aktivitas Umum Jiwa Manusia Yang Perlu Diketahui Oleh Calon Guru.
Sebagaimana diketahui bahwa secara psikologis (ilmu jiwa) dan secara atonomis dan fisiologis-biologis dan sosiologis, peserta didik sebagai bagian integral dari manusia pada umumnya, yang memiliki karakter unik yang perlu dipahami oleh calon guru dan para guru. Berikut ini jenis-jenis gejala aktivitas umum jiwa manusia yang perlu diketahui oleh calon guru yaitu:
1.      Perhatian peserta didik
Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas diartikan sebagai pemusatan tenaga jiwa peserta didik yang tertuju kepada sajian materi yang dijelaskan oleh guru. Perhatian belajar yang dimiliki oleoh peserta didik dan manusia pada umumnya dibagi atas beberapa macam, yaitu: perhatian insentif, perhatian spontan, perhatian sekehendak, perhatian terpusat, perhatian terpencar dan perhatian campuran ( Manrihu 1989:18-19).

2.        Motivasi Belajar
Menurut Donald (Sardiman, 1990: 73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik memilki tiga fungsi, yaitu:
a.       Mendorong manusia untuk berbuat.
b.      Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai.
c.       Menyeleksi perbuatan yakni menentukan dan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagian tujuan tersebut (1990:84)
3.        Pikiran peserta didik
Berpikir merupakan kegiatan mental atau psikis yang dilakukan oleh setiap orang pada saat mereka mengalami masalah yang harus dipecahkan. Berpikir sebagai aktivitas mental memiliki tiga fungsi yaitu:
a)      Bentuk pengertian
b)      Pembentukan pendapat
c)      Pembentukan keputusan atau kesimpulan (La sulo 1990:28).
4.        Perasaan Peserta Didik
Perasaan ialah gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan fungsi mengenal dan dialami dalam kualitas senang dan tidak senang dalam berbagai taraf. Perasaan ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu perasaan jasmaniah (perasaan tingkat rendah) yang berupa perasaan indera dan perasaan vital.

5.        Sikap Belajar Peserta Didik
Sikap belajar ialah kecenderungan peserta didik untuk bereaksi terhadap materi pelajaran di sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap belajar peserta didik tersbut ialah faktor kemampuan dan faktor gaya mengajar guru dikelas.
6.        Ingatan Peserta Didik
Ingatan biasa didefenisikan sebagai kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan. Ingatan yang baik memiliki beberapa ciri-ciri yaitu: cepat atau mudah mencamkan, setia,o teguh, luas dalam penyimpan, dan siap untuk memproduksi kesan-kesan yang dicamkan tanpa perubahan.
7.        Fantastic Peserta Didik
Fantasti ialah kesanggupan manusia untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tangapan-tanggapan yang sudah ada dan tanggapan baru itu tidak harus sesuai dengan benda-benda yang ada (Manrihu, 1989:24).
8.        Tanggapan Peserta Didik
Bigot (1950) mendefenisikan tanggapan sebagai bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan. Kohnstamn (1955) menegmukakan bahwa menanggapi  tidak saja menghidupkan kembali apa yang telah kita amati, tetapi juga mengantisipasi yang akan datang dan mewakili yang sekarang.
Ada beberapa hal yang terkait dengan tanggapan atau persepsi ialah: bayangan pengiring yaitu, bayangan yang tinggal setelah kita melihat sesuatu, dan bayangan eidetic yaitu, bayangan yang sangat jelas dan hidup sehingga mempunyai pengamatan (La sulo 1990:23).
9.        Minat Belajar Peserta Didik
Minat secara umum dapat diartikan sebagai rasa tertarik yang ditunjukkan oleh individu kepada suatu objek, baik objek berupa benda hidup maupun benda yang tidak hidup. Sedangkan minat belajar dapat diartikan sebagai rasa tertarik yang ditunjukkan oleh peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar, baik di rumah, di sekolah, dan dimasyarakat.
10.    Pengamatan Belajar Peserta Didik
Pengamatan ialah suatu aktivitas jiwa untuk mengenal diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita dengan melihat, mendengar dan mencecapnya (Manrihu, 1989: 20).
11.    Kepribadian Peserta Didik
Kata kepribadian berasal dari personality dalam Bahasa Inggris yang berarti tokoh dan kepribadian (Echols dan Shadly, 1990:426). Kepribadian didefenisikan sebagai keseluruhan kualitas dari prilaku individu yang Nampak dalam karakteristik kebiasaan berekspresi, berpikir, minat, sikap, cara-cara bereaksi, dan pandangan hidup individu (woodworth dan Marquis 1974:118).
12.    Inteligensi dan Bakat
Intelegensi pada hakikatnya adalah kemampuan manusia untuk berpikir, sedangkan bakat dapat didefenisikan sebagai potensi bawaan yang dibawa seseorang sejak ia dilahirkan dan perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan.     
C.       Teori Belajar Dalam Pendidikan
Ada beberapa teori dalam pembelajaran, yaitu:
1.      Teori Belajar Behaviorisme
2.      Teori Psikologi Kognitif
3.      Teori Belajar Humanisme.
4.      Teori Belajar Sosial
D.    Pebedaan Mengajar dan Mendidik
Pengertian mengajar pada hakikatnya ialah usaha menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan berlangsungnya proses belajar mengajar (Sardiman, 1990:47). Aktivitas belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa sedangkan aktivitas mengajar dilakukan oleh guru sebagai pengajar dan pendidik kelas.
Perbedaan mengajar dan mendidik terletak pada proses pembelajaran,yakni mengajar lebih cenderung megandung makna, yaitu aktivitas mentransfer pengetauan atau IPTEKS yang dimiliki oleh guru kepada peserta didik agar peserta mengetahui, memahami, dan menguasai IPTEKS sesuai kemampuan yang dimiliki. Sedangkan mendidik ialah aktivitas mentransfer nilai, norma, adat istiadat, dan etika kepada anak didik agar mereka menjadi manusia yang mematuhi nilai, norma, dan etika yang berlaku di masyarakat, sehingga menjadi peserta didik yang berpengetahuan dan memiliki sikap yang baik.
E.     Manajemen Kelas Berbasis Psikologi Pendidikan
1.      Manajemen kelas untuk pembinaan disiplin.
Manajemen klas mengandung pengertian, yaitu proses pengelolaan kelas untuk menciptakan suasana dan kodisi kelas yang memungkinkan siswa dapat belajar secara efektif (Rachman, 1999:11).
Manajemen kelas bertujuan untuk:
a)      Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b)      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran, menyediakan dan mengatur fasilitas belajar serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan interaksi siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individunya (Dirjen. PUOD dan Dirjen. Dikdasmen, 1996).
2.      Prinsip-prinsip disiplin kelas sebagai wujud manajemen kelas yang berbasis psikologi pendidikan.
Sikap disiplin yang dilakukan oleh seseorang atau peserta didik, hakekatnya adalah suatu tindakan untuk memenuhi nilai tertentu. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatiakan dalam disiplin:
a)      Menggambarkan prinsip pedagogic dan hubungan kemanusian dikelas.
b)      Mengembangkan budaya disiplin di kelas dan mengembangkan profesionalisme guru.
c)      Merefleksi tubuhnya kepercayaan dan control dari peserta didik.
d)     Menumbuhkembangkan kesungguhan untuk berbuat dan berinovasi dalam menegakkan budaya disiplin.
e)      Menghidari perasaaan tertetekan dan rasa terpaksa pada diri guru dan peserta didik. 



BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Psikologi mengandung makna yaitu ilmu jiwa atau ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia melalui gejala-gejalanya, aktivitas-aktivtasnya atau perilaku manusia. jenis-jenis gejala aktivitas umum jiwa manusia yang perlu diketahui oleh calon guru yaitu: Perhatian peserta didik, Motivasi belajar, Pikiran peserta didik, Perasaan peserta didik, Sikap Belajar Peserta Didik, Ingatan peserta didik, Fantastic Peserta Didik, Tanggapan peserta didik, Minat Belajar Peserta Didik, Pengamatan belajar peserta didik, Kepribadian Peserta Didik, Inteligensi dan bakat dan Teori Belajar Dalam Pendidikan.
Ada beberapa teori dalam pembelajaran, yaitu:
1.      Teori Belajar Behaviorisme
2.      Teori Psikologi Kognitif
3.      Teori Belajar Humanisme.
4.      Teori Belajar Sosial
Perbedaan mengajar dan mendidik terletak pada proses pembelajaran. Manajemen klas mengandung pengertian, yaitu proses pengelolaan kelas untuk menciptakan suasana dan kodisi kelas yang memungkinkan siswa dapat belajar secara efektif (Rachman, 1999:11).


DAFTAR PUSTAKA.
Hadis, Abdul. Dan Nurhayati. Psikologi dalam pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010




DAFTAR PUSTAKA.
Hadis, Abdul. Dan Nurhayati. Psikologi dalam pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.
Djaali, H. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Suryabarrata, Sumandi. Psikologi pendidikan. Jakarata-Rajawali Pers, 2011